27/03/13

Oil Flushing

Tujuan utama dari flushing adalah untuk membersihkan tubing, terutama hydraulic line, dari kontaminasai partikel padat yang tertinggal di dalamnya. Debu dan serbuk besi sisa pemotongan adalah tersangka utama yang mungkin tertinggal di dalam hydraulic line. Pada artikel terdahulu telah dibahas tentang aktivitas cleaning yang disebut juga flushing dengan mengalirkan oli ke dalam sistem dan oli keluar dari sistem diukur ada berapa banyak solid contaminentnya. Solid contaminent dapat dilihat oleh mata telanjang ketika lebih besar dari 40 mikrometer, padahal partikel sebesar 3 – 25 mikrometer pun apabila tertinggal di dalam sistem akan secara signifikan mempengaruhi performa hydraulic system. Untuk memastikan bahwa partikel padat dari 3 mikrometer sampai lebih besar dari 40 mikrometer keluar dari hydraulic line maka flushing di dalam tubing harus dilakukan dengan turbulent stream.
Turbulent stream dipengaruhi oleh kecepatan fluida, viscosity fluida, dan internal diameter dari line yang dilalui. Bilangan yang dipakai untuk menjadi penanda turbulent flow adalah bilangan Reynold (Nr). Mekanika Fluida tingkat dasar mengatakan bahwa batas aliran fluida menjadi turbulent adalah ketika bilangan Reynoldnya (Nr) nya mencapai 3000 (some says 4000) dan selebihnya. Nr antara 2000 – 3000 disebut sebagai transisi atau zona kritikal. Nr dibawah 2000 disebut sebagai aliran fluida laminar.
Reynold Number, Nr = (Fluid Velocity . Line Internal Diameter) / (Fluid Kinematic Viscosity)
Syarat minimum flushing adalah minimal memiliki bilangan Reynold (Nr) 3000 (more 4000 better). Dengan menggunakan persamaan di atas kecepatan fluida minimum yang dibutuhkan akan diketahui. Dengan kecepatan dan area yang dilalui akan diketahui flowrate, gpm pompa yang dibutuhkan untuk flushing.
Jika tubingnya memiliki bending atau banyak belokan maka bilangan Reynod (Nr) yang direkomendasikan setidaknya adalah 25000. Dengan cara yang sama akan diketahui berapa kebutuhan gpm dari pompa yang dibutuhkan. Kalau lebih seharusnya lebih bagus, karena semua partikel sekecil apapun akan ikut tergilas oleh flow selama flushing.
Fluida hasil flushing kemudian diwadahi di tempat bersih / steril. Kemudian particle counter / analyzer (please check artikel sebelumnya) digunakan untuk menghitung berapa jumlah partikel dalam 100 ml fluida atau oil tersebut. Hasilnya kita cocokkan dengan standard cleaning yang ada seperti NAS, ISO, dan BS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar