Tujuan utama dari flushing adalah untuk membersihkan tubing, terutama
hydraulic line, dari kontaminasai partikel padat yang tertinggal di
dalamnya. Debu dan serbuk besi sisa pemotongan adalah tersangka utama
yang mungkin tertinggal di dalam hydraulic line. Pada artikel terdahulu
telah dibahas tentang aktivitas cleaning yang disebut juga flushing
dengan mengalirkan oli ke dalam sistem dan oli keluar dari sistem diukur
ada berapa banyak solid contaminentnya. Solid contaminent dapat dilihat
oleh mata telanjang ketika lebih besar dari 40 mikrometer, padahal
partikel sebesar 3 – 25 mikrometer pun apabila tertinggal di dalam
sistem akan secara signifikan mempengaruhi performa hydraulic system.
Untuk memastikan bahwa partikel padat dari 3 mikrometer
sampai lebih besar dari 40 mikrometer keluar dari hydraulic
line maka flushing di dalam tubing harus dilakukan
dengan turbulent stream.
Turbulent stream dipengaruhi oleh kecepatan fluida, viscosity fluida,
dan internal diameter dari line yang dilalui. Bilangan yang dipakai
untuk menjadi penanda turbulent flow adalah bilangan Reynold (Nr).
Mekanika Fluida tingkat dasar mengatakan bahwa batas aliran
fluida menjadi turbulent adalah ketika bilangan Reynoldnya (Nr) nya
mencapai 3000 (some says 4000) dan selebihnya. Nr antara 2000 – 3000
disebut sebagai transisi atau zona kritikal. Nr dibawah 2000 disebut
sebagai aliran fluida laminar.
Reynold Number, Nr = (Fluid Velocity . Line Internal Diameter) / (Fluid Kinematic Viscosity)
Syarat minimum flushing adalah minimal memiliki bilangan Reynold (Nr)
3000 (more 4000 better). Dengan menggunakan persamaan di atas kecepatan
fluida minimum yang dibutuhkan akan diketahui. Dengan kecepatan dan
area yang dilalui akan diketahui flowrate, gpm pompa yang dibutuhkan
untuk flushing.
Jika tubingnya memiliki bending atau banyak belokan maka bilangan
Reynod (Nr) yang direkomendasikan setidaknya adalah 25000. Dengan cara
yang sama akan diketahui berapa kebutuhan gpm dari pompa yang
dibutuhkan. Kalau lebih seharusnya lebih bagus, karena semua partikel
sekecil apapun akan ikut tergilas oleh flow selama flushing.
Fluida hasil flushing kemudian diwadahi di tempat bersih / steril.
Kemudian particle counter / analyzer (please check artikel
sebelumnya) digunakan untuk menghitung berapa jumlah partikel dalam 100
ml fluida atau oil tersebut. Hasilnya kita cocokkan dengan standard
cleaning yang ada seperti NAS, ISO, dan BS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar