01/04/13

Mengapa Lintasan Pesawat, Meninggalkan Bentuk Awan Di Langit

Sudah tidak asing lagi, kita pasti sering melihat awan putih memanjang di langit setelah pesawat melintas. Mengapa asap atau sisa pembakaran dari pesawat membentuk awan memanjang seperti itu dan tidak langsung membuyar seperti angin?
 

Kita pernah belajar Fisika sewaktu SMP, untuk mengingat saja, ini adalah proses kondensasi. Sebenarnya putih dari pesawat itu adalah gas buang yang membeku, karena di atas langit sana pada ketinggian lebih dari 30.000 kaki (± 9.200 meter) sangat dingin suhunya, bisa mencapai -50 s/d -55 derajat celcius, maka buangan hidrogen yang bercampur dengan oksigen ini langsung terkondensasi menjadi butiran air es dan akhirnya menciptakan jejak bagaikan awan cirrus.
Jejak pesawat tersebut dinamakan Contrail merupakan singkatan dari Condensate Trail atau jejak kondensasi. Jejak ini muncul karena adanya kondensasi uap buangan bahan bakar pesawat. Pesawat apa saja, yang mampu terbang tinggi sekali sehingga ketinggiannya mencapai daerah yang memilki suhu -50 derajat celsius dapat atau bisa membuat jejak.
Bahan bakar jet menggunakan Hydro Carbon atau bahan bakar yang mengandung hydrogen dan carbon, dari nama saja sudah jelas bukan. Pada proses pembakaran di engine atau mesin pesawat, hydro dan carbon dibuang oleh engine jet pesawat terbang tepatnya saat melintas di udara. Sedangkan carbon sisa pembakaran menimbulkan asap carbon dioksida dan carbon monoksida. Sedangkan dari pembuangan mesin pesawat, hidrogen bereaksi dengan oksigen yang tidak terbakar keluar sebagai uap air dari mesin jet.

Wing tip pesawat (sebuah lekukan pada ujung sayap pesawat, lihat pesawat G4) juga mampu menciptakan jejak kondensasi. Hal ini terjadi karena pada ujung lekukan ini, tercipta vortek turbulensi dimana ada daerah yang memiliki tekanan yang tinggi sekali sehingga mampu mengkondensasi udara menjadi air.
Bila kita masih ingat dengan percobaan memompa atau menekan udara dalam silinder cukup tinggi, maka kita akan mendapatkan butiran air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar